Saya: Kenapa kamu minder?
Aku: Karena aku rendah diri.
Saya: Iya. Saya tahu. Minder itu
artinya rendah diri. Tapi kenapa kamu rendah diri?
Aku: Karena aku nggak cantik.
Saya: Siapa yang bilang?
Aku: Banyak. Ibuku, salah satunya.
Saya: Hah? Masak?!
Aku: Waktu aku kecil, Ibu selalu membanding-bandingkanku dengan
sepupuku yang cantik dan pintar. Aku sedih sekali, dan sejak itu aku percaya,
aku memang nggak cantik. Ibu selalu benar kan?
Saya: Tapi ibumu sayang kamu kan?
Aku: Sayang. Sayang banget. Tapi itu bukan berarti karena aku
cantik kan? Ibu sayang aku karena aku anaknya.
Saya: Hmmm... Lalu bagaimana dengan
pacar-pacarmu dulu?
Aku: Mereka nggak pernah bilang aku cantik. Mereka bilang aku
lucu. Aku cerdas. Tapi mereka nggak pernah bilang aku cantik.
Saya: At least, kamu pernah dibilang
lucu dan cerdas. Dan mereka sampai pernah mau pacaran sama kamu itu artinya
kamu menarik untuk mereka.
Aku: Iya sih. Tapi aku minder hukan hanya karena aku nggak
cantik.
Saya: Duh. Apa lagi sih?
Aku: Aku nggak bisa masak, nggak bisa naik sepeda, nggak bisa
nyetir mobil. Bisa nyebrang jalan juga baru akhir-akhir ini.
Saya: Itu karena kamu takut dan kamu
dulunya manja!
Aku: Jadi salahku kalau dulu aku nggak diijinkan ke mana-mana
sama Ibu?
Saya: Ya bukan juga sih. Koq kamu jadi
marah?
Aku: Bukan marah, tapi aku kesal.
Saya: Kamu jelek kalau kamu
marah-marah.
Aku: Tuh kan benar. Saya memang jelek.
Saya: Kamu nggak jelek kalau kamu
sedang manis.
Aku: Supaya cantik aku harus bagaimana lagi?
Saya:Jangan terlalu banyak mengeluh.
Itu membuatmu jadi jelek juga.
Aku: Baiklah. Jadi menurutmu aku cantik?
Saya: Kamu tidak jelek. Cantik itu
relatif. Bahkan tidak semua orang merasa bahwa Miss Universe itu cantik.
Aku: Masak sih? Miss Universe yang mana?
Saya: Yang mana saja!
Aku: Koq?
Saya: Semua orang itu kan punya
tipenya masing-masing. Laki-laki juga begitu. Sama seperti kamulah. Kamu sering
jatuh cinta pada laki-laki yang dianggap buruk rupa oleh perempuan lain kan?
Aku: Iya sih.
Saya: Ngomong-ngomong, kenapa kamu
kepengin dibilang cantik?
Aku: Karena aku perempuan, dan perempuan mana pun tidak suka
dibilang jelek.
Saya: Dimengerti. Tapi kabarnya
perempuan cantik itu hidupnya banyak yang malah menderita lho karena
kecantikannya.
Aku: Ah, itu mitos yang dibuat orang untuk menghibur orang-orang
yang tidak cantik seperti kita, Saya.
Saya: Kita?
Aku: Ya, kita. Kamu adalah aku, dan aku adalah kamu bukan?
Saya: Benar. Saya adalah cantik, dan
karena kamu adalah saya, maka kamu adalah cantik.
Aku: Jadi kita cantik?
Saya: Kita cantik. Dan cerdas. Dan
bahagia.
Aku: Ah. Aku sayang kamu, Saya.
Saya: Aku juga sayang kamu, Aku. Orang
cantik memang orang-orang yang menyayangi dirinya.
Aku: Ah. Aku ternyata cantik!
0 komentar:
Post a Comment